Ayah Rama D'Masiv Meninggal Dunia, Ryan Kenang Sosok Almarhum

Kapanlagi.com - Kabar duka datang dari gitaris D'Masiv, Nurul Damar Ramadan (Rama) yang baru saja ditinggal oleh sang ayah tercinta untuk selama-lamanya. Ayah Rama meninggal dunia pada hari Kamis (12/7). Sebagai salah satu teman terdekat di D'Masiv, Ryan pun membenarkan kabar tersebut. Karena kabar duka ini, Rama pun terpaksa absen dari jadwal manggung D'Masiv di Makassar pada hari ini.

"Jadi kemarin sore aku baru dapat kabar ayahnya Rama gitaris D'Masiv meninggal terus harusnya hari ini kita ke Makassar. Akhirnya Rama nggak bisa ikut karena masih dalam suasana duka juga," ujar Ryan saat ditemui di Stadion Akuatik GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/7).

Ryan juga mengatakan bahwa saat itu Rama beserta istri dan anaknya sedang berada di Singapura ketika mendapat kabar duka tersebut. "Sebenarnya kemarin Rama itu baru landing Jakarta semalam jadi aku kemarin semalam nungguin di rumah duka karena Rama lagi di Singapura kan sama keluarga. Jadi baru dapat kabar itu pas Rama di Singapura. Aku dapat kabar langsung kabarin yang lain langsung ke rumah duka," jelasnya.

Ryan menjelaskan penyebab meninggalnya ayahnya Rama © KapanLagi.com®

Dijelaskan Ryan, ayah Rama meninggal karena mengalami sesak nafas. Saat ingin dibawa ke rumah sakit, nyawanya sudah tidak tertolong. "Sebenarnya memang sempat sakit lama terus akhirnya sudah agak mendingan. Kemarin sempat sesak nafas terus dibawa ke rumah sakit meninggal," ungkap Ryan.

"(Dimakamin) iya tadi di dekat rumah (Jakarta Barat) abis sholat jumat tadi. Kita nggak bisa ke sana karena harus press conference ini. Abis ini langsung ke Makassar, Rama tidak bisa ikut. Minggu kita ada manggung lagi. Tapi terserah Rama kalau bisa ikut kita bebasin, kita nggak maksa," lanjut pelantun Jangan Menyerah itu.

Karena mereka dekat satu sama lain. Banyak kenangan personil D'Masiv dengan sosok ayah Rama. Salah satu yang diingat adalah ketika pertama kali masuk label Musica, para orangtua D'Masiv lah yang menandatangani kontraknya.

"Banyak memori yang kita rekam sih karena orangtua kita dekat banget. Karena dulu pertama kali kita masuk Musica, itu yang tanda tangan kontrak orangtua, ada almarhum ayahnya Rama, almarhum papanya Wahyu. Ketika ada yang meninggal orang tua jadi flashback masa di mana kita berjuang itu sangat disupport oleh mereka. Jadi sedih kemarin lihat Rama benar-benar sedih. Ibunya Rama sudah lama meninggal sekarang bapaknya meninggal, jadi yatim piatu," pungkasnya.